Liburan ke Jogja? Simak 12 Rekomendasi Destinasi Wisata di Jogja
Berikut akan dihidangkan 12 petunjuk destinasi wisata di Jogja.
Jika Anda berlibur ke Jogja jangan lewatkan 12 petunjuk destinasi wisata di Jogja tersebut ini.
Jogja merupakan kota wisata yang tetap dijadikan destinasi berlibur oleh masyarakat di Indonesia, maka jangan lewatkan 12 petunjuk destinasi wisata di Jogja.
Baca Juga: Kebijakan Beli Migor Curah Pakai Aplikasi Peduli Lindungi, Distributor di Jogja Masih Bingung
Ada banyak pilihan spot wisata di Jogja baik itu wisata alam, wisata kuliner, serta wisata budaya.
Sebelum menyusuri kota Yogyakarta sebaiknya anda menyewa kendaraan yang sanggup anda temukan di kira-kira Stasiun Tugu Jogja atau kira-kira Stasiun Lempuyangan Alasan Mengapa Jogja Selalu Dirindukan untuk Liburan .
Untuk kendaraan roda dua harga sewa dibandrol menjadi berasal dari Rp70 ribuan perhari, sedangkan untuk roda 4 dibandrol menjadi berasal dari harga Rp300 ribuan perhari.
Artikel ini telah tayang di Serang News bersama dengan judul Rekomendasi Destinasi Wisata di Yogyakarta yang Wajib Banget Dikunjungi, Jangan Terlewat!
Agar mempermudah anda pilih tempat-tempat wisata paling baik di Yogyakarta, kami akan merangkum wisata Jogja paling baik versi Berikut petunjuk kami untuk daerah seputar wisata di Yogyakarta:
1. Malioboro
Wisata histori dan budaya terletak pada jalan malioboro, tak hanya sanggup menyusuri jalan Malioboro bersama dengan berjalan kaki tak hanya itu anda juga sanggup menyusuri gunakan becak motor yang telah ada disekitar jalan Malioboro dibandrol Rp10 ribu pertiga orang paket tour yogyakarta murah .
Kamu sanggup nikmati indahnya jalan Malioboro dan juga sanggup mendatangi pusat oleh-oleh serta nikmati hidangan khas Jogja yang nikmat luar biasa.
Menjelang siang hingga malam hari, Malioboro menjelma menjadi surga membeli cindera mata dan barang kerajinan. Lebih berasal dari seribu pedagang kaki lima menggelar dagangannya di emperan toko.
Asal pandai menawar, cindera mata dan barang kerajinan tersebut sanggup dibeli bersama dengan harga murah. Mungkin ini yang bikin ketagihan.
2. Titik Nol Kilometer Jogja
Ikonik Jogja yang tenar juga ada di pusat jalan Malioboro apa kembali kecuali bukan Titik Nol Km Jogja, daerah ini terlalu ramai dikunjungi wisata domestik maupun manca negara untuk semata-mata berfoto-foto. Pasalnya belum afdol kecuali mampir ke Jogja belum berfoto di daerah ini.
Titik Nol Km Jogja buka sepanjang 24 Jam dan tidak di pungut ongkos apa-pun kecuali parkir bagi yang mempunyai kendaraan.
Kawasan di kira-kira titik nol kilometer ini merupakan kawasan wisata sejarah. Di kiri-kanan, ada bangunan-bangunan kuno yang sering juga disebut loji. Yakni, bangunan-bangunan tua yang besar peninggalan Belanda.
Kawasan nol kilometer juga menjadi sentra perekonomian bagi masyarakat Yogyakarta, karena letaknya yang strategis. Sebut saja Kawasan Malioboro, Pasar Beringharjo, kawasan Jalan Kyai Ahmad Dahlan, serta kawasan Jalan Wijilan yang tetap dipadati wisatawan.
Pada malam hari, sepanjang trotoar kira-kira perempatan Jalan Jendral Ahmad Yani dan Jalan KH Ahmad Dahlan menjadi daerah nongkrong menghabiskan malam. Banyak komunitas juga berkumpul untuk melacak gagasan dan menyalurkan bakat bersama dengan berekspresi.
Di daerah Monumen Serangan Umum Satu Maret, masyarakat gunakan publik daerah tersebut dipakai konser musik.
Baca Juga: Kota Jogja Masih Miliki Kasus Stunting 1.433 Anak, Ini Cara Penanganannya
3. Benteng Vredeburg
Selain Titik Nol Km Jogja ternyata Benteng Vredeburg juga menjadi daerah wisata incaran para wisata domestik yang inginkan mengetahui histori kota Yogyakarta.
Benteng Vredeburg sendiri dulunya miliki nama Benteng Rustenburg yang dibangun oleh Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1949 atas permohonan masyarakat Yogyakarta untuk mengenang moment Serangan Umum yang dilancarkan pejuang Republik Indonesia pada pendudukan Belanda pada 1 Maret 1949.
Buka setiap hari pukul 10.00 hingga 17.00 WIB museum ini dibandrol bersama dengan harga Rp. 5 ribu perorang bagi wisata domestik dan Rp. 15 ribu perorang untuk wisata mancanegara.
Baca Juga: 7 Air Terjun di Jogja yang Indah dan Menyegarkan, Cocok Untuk Healing
4. Alun-alun Kidul Yogyakarta
Saat malam, Alun-alun Kidul yang terletak di belakang Keraton Yogyakarta dipenuhi masyarakat yang melacak hiburan murah. Kerlap-kerlip lampu berasal dari odong-odong yang memutari alun-alun menaikkan kemeriahan.
Dalam tata arsitektur tradisional Jawa dikenal makna Catur Gatra Tunggal, bermakna empat elemen dalam satu kesatuan. Hal ini sanggup disaksikan di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat daerah berdirinya keraton, masjid, alun-alun, dan pasar.
Masing-masing sebagai pusat kekuasaan, ibadah, kegiatan rakyat, dan ekonomi. Yogyakarta mempunyai dua alun-alun, satu ada di depan keraton yang disebut Alun-Alun Utara (alun-alun lor), satu kembali ada di belakang yang disebut Alun-Alun Selatan (alun-alun kidul).
Letak keraton Yogyakarta sendiri berada di sebuah garis imajiner yang menghubungkan pada Gunung Merapi, Keraton, dan Pantai Parangtritis.
Halaman belakang kediaman Raja Jogja ini merupakan daerah sarat cerita. Dua folklore paling akrab bersama dengan alun-alun kidul adalah mengenai keberadaannya yang dibangun agar belakang keraton terlihat layaknya bagian depan agar tidak membelakangi laut selatan yang dijaga oleh Ratu Kidul yang konon miliki hubungan magis bersama dengan Raja Mataram.